Saturday, March 17, 2007

-::- RINDU -::-

helaan angin berhembus
mengarah perlahan di ujung tepian
bersemi hadir di relung hati
ingatkan pikir akan dirimu

melayang benak dan kupeluk dirimu
hangat jiwamu terasa mengalir
kuhentikan waktu tuk eratkan pelukan
hatiku damai terusik sejenak

tak jengah kuingat dirimu
senyum indah di sudut bibirmu
bermakna dan bersemayam
meronta sesakkan dada

hadir bersama hembusan angin
disini ku setia menunggu
terpejam dan hati berbisik
rinduku ingin bertemu

bertemu...

-created by jimie-

-::- INDAHMU -::-

terindah bunga di taman impian
tanpa hadirmu takkan merona
terwangi tetesan harumnya kasturi
tanpa dirimu takkan menebar semerbak

terkilaunya berlian di antara sinar
tanpa senyummu takkan bercahaya
terjernihnya air di aliran telaga
tanpa riangmu takan bergemericik

indah senyumu...
indah parasmu...
indah dirimu...


-created by jimie-

-::- DIRIMU -::-

berbekas ingatan yang tersimpan
ku coba tuk telusuri kembali
akan keindahan dan bayang wajahmu
yang tak lekang hiasi benak ini

andai ada bambu yang sangat panjang
andai ada tali yang telah terbentang
kan kugunakan tuk mencoba
melangkah perlahan tuk sampai ditempatmu

mungkinkah besarnya asa dan berjalannya waktu
kan membawa pada kesempatan itu
memandangi wajah cantikmu
membelai indah lembut rambutmu

aku hanya bisa bermimpi
aku hanya bisa berangan
aku hanya bisa berkhayal
dan aku hanya bisa berdoa
semoga kau dihatiku selamanya...


-created by jimie-

-::- WARNA HIDUP -::-

mata berkaca-kaca
terkadang juga mengering
hati berbicara lirih
sesekali berdetak kencang
mulut terbuka sempit
seringkali juga terbuka begitu lebar

pernah kita berpikir sejenak
bahwa hidup kita begitu berwarna


-created by jimie-

-::- ARTIKU BAGIMU -::-

aku bukan mentari
tapi bisa menghangatkanmu
aku juga bukan pelangi
tapi dapat memberi warna hidupmu

aku juga bukan embun pagi
tapi selalu bisa menyejukanmu
aku juga bukan bintang-bintang
tapi dapat buat malamu jadi indah

aku juga bukan air bening yang mengalir
tapi bisa menyejukkan hatimu
aku juga bukan senja yg indah
tapi dapat damaikan hatimu

aku hanya ingin selalu berarti bagimu


-created by jimie-

Thursday, March 01, 2007

Murnikan Agamamu!

Murnikan Agamamu!
By abu_ubaidillah

Kehidupan beragama kaum muslimin yang telah banyak mengalami penambahan-penambahan, tentunya butuh kepada pemurnian. Sehingga agama mereka kembali sebagaimana diturunkannya pertama kali.


Umar bin Khattab berkata, “Kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam. Jika kita mencari kemuliaan dengan selain islam, Allah akan menghinakan kita.”

Sungguh benar apa yang dikatakan oleh beliau. Melalui sejarah kita bisa melihat, tidak ada suatu kaum yang lebih mulia dari pada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Hal itu karena mereka benar-benar memahami dan mengamalkan ajaran Nabi mereka yang masih murni tanpa tercampuri perkara-perkara baru. Mereka sangat jauh dari perkara baru yang diada-adakan di dalam agama. Mereka paham bahwa perkara-perkara baru itu bukan dari islam dan hanya akan membawa kehinaan dan kerugian kepada pelakunya.

BID’AH SEBAB KEHINAAN DAN KERUGIAN
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ ))

“Barangsiapa mengada-adakan suatu perkara baru di dalam urusan (agama) kami ini padahal bukan termasuk darinya, maka ia tertolak.” (Muttafaqun ‘alaih)

(( مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ))

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perkara (tuntunan-pen) kami padanya maka ia tertolak.” (Riwayat Muslim no. 1718)

Tidak hanya tertolak, bahkan perkara baru itu adalah merupakan kesesatan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( وَ إِيَّاكُمْ وَ مُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَ كُلَّ بِدْعَةٌ ضَلاَلَةٌ ))

“Jauhilah perkara-perkara yang baru (dalam agama –pen), karena setiap perkara yang baru adalah bidah dan setiap bid’ah adalah sesat.” (Dishahihkan oleh Al-Albani, lihat Ash-Shahihah no. 2735)

Maka adakah orang yang lebih hina dari pada orang yang berada di dalam kesesatan dan ditolak amal perbuatannya? Allah ta'ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً * الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا * أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلاَ نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

“Katakanlah: Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.” (QS. Al-Kahfi: 103-105)

Tentang makna ayat ini Ali radhiallahu'anhu berkata, “… Dan sesungguhnya ayat ini umum (mencakup) setiap orang yang beribadah kepada Allah dengan jalan yang tidak diridhai. Dia menyangka bahwa jalan itu benar dan amalnya diterima padahal dia telah salah dan tertolak amalnya.” (Lihat Tafsir Ibni Katsir)

KENYATAAN YANG ADA
Namun sayang, apa yang telah diwanti-wanti oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah terjadi pula dikalangan kaum muslimin. Alangkah banyaknya kaum muslimin yang menganggap suatu perkara termasuk dalam agama padahal agama islam berlepas diri darinya. Dalam segala hal!!!
Sebagai contoh, dalam aqidah (keyakinan), mereka memiliki anggapan bahwa Allah berada di mana-mana atau Allah berada di hatiku. Padahal Allah menetapkan bahwa Dia di atas seluruh makhluk-Nya.

Sebagian orang menyangka, termasuk penghormatan kepada para Nabi dan orang-orang shalih kita berdoa kepada Allah dengan perantara Jaah (kedudukan) mereka di sisi Allah. Padahal kalimat laa ilaaha illallah menuntut kita untuk berdoa hanya kepada Allah semata secara langsung, tanpa menjadikan orang yang telah wafat atau kedudukan mereka sebagai perantara.

Sebagian orang menyangka bahwa kubur para Nabi, wali dan orang-orang shalih memiliki keutamaan, sehingga mereka berduyun-duyun untuk beribadah di sana. Sedangkan syariat islam yang sempurna melarang kita menjadikan kubur sebagai tempat peribadahan.

Sebagian orang menyangka, hanya dengan meyakini Allah itu ada, Dia satu-satunya pencipta dan pemberi rizki, seseorang berarti telah mengamalkan laa ilaaha illallah. Padahal Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerangi kaumnya yang memiliki keyakinan demikian sampai mereka memurnikan ibadah hanya kepada Allah azza wa jalla.

Sebagian orang menyangka, cukup dengan ikhlas dalam ibadah maka ibadah akan diterima oleh Allah. Padahal islam tidak akan tegak kecuali dengan dua kaliamt syahadat, laa ilaaha illallah yang menuntut keikhlasan dan muhammad rasulullah yang menuntut agar amal ibadah sesuai dengan yang beliau ajarkan.

Sebagian orang menyangka, termasuk bukti kecintaan kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan merayakan kelahiran beliau. Padahal Allah menjadikan bukti kecintaan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau ataupun sahabat beliau tidak pernah merayakan kelahiran.

Dan masih banyak hal lain dalam masalah aqidah, ibadah, muamalah, akhlak, politik, ekonomi dan berbagai sisi kehidupan manusia, yang dianggap dari islam padahal agama ini berlepas diri darinya.

KEWAJIBAN KITA
Bila demikian keadaannya, maka sungguh kita harus benar-benar membersihkan aqidah, ibadah, muamalah dan seluruh sisi kehidupan kita dari seluruh noda-noda yang mengotori agama kita. Sehingga kita benar-benar akan kembali kepada islam yang murni, sesuai dengan yang dianut oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Hal itu kita mulai dari diri kita, kita pelajari bagaimana cara beragama umat terbaik dan termulia, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya. Kita teladani mereka dan kita tinggalkan segala hal yang bertentangan dengannya. Kemudian, kita dakwahkan agama yang telah murni dan bersih itu kepada masyarakat, kita didik anak cucu kita dengan berlandaskan kepadanya, kita dorong umat ini kepada kebaikan-kebaikan dan kita peringatkan mereka dari keburukan-keburukan yang ada, sebagaimana dahulu para rasul diutus sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.

Akhirnya, hanya kepada Allah kita memohon agar mengembalikan kemuliaan kaum muslimin sebagaimana dahulu mereka telah mulia.

Why a man love football?